Sabtu, 15 Agustus 2009

Meneguhkan NKRI dan Pancasila

Meneguhkan NKRI dan Pancasila
(Di Tengah Politik Neoliberal)

“Nyawa sudah Ku serahkan padamu Tuhan demi hidup untuk mampir ngombe, Nyawa sudah kuserahkan kepada merah putih, dan kepada kawan-kawan, sahabat dan rekan-rekanita pemuda/I di puluhan ribu kepulauan di Nusantara siap untuk meneguhkan NKRI dan Pancasila.” Teriakan para pahlawan dan pendiri bangsa.
Siapa pembuat negara ini ? siapa yang meneruskan jawabannya Bangsa Indonesia, tetapi siapa yang membuat aturan main bernama pemerintah dan legislatif (tetapi mereka masih di tunggangi pihak asing ) untuk kepentingan merka yang pada akhirnya kekuasaan) Negara kita bukan dimiliki (tetapi dimiliki oleh mereka bernama kolonial berkedok penyelamatan.
Merah Putih sudah dirobek-robek, UUD 45 sudah dipalsu dan diputarbalikan, sudah diacak-acak. Padahal ilmu akan kucari terus untuk belajar kepada mereka, kami miskin tidak apa-apa dari pada kaya gelisah, demi keutuhan NKRI dan menjaga gubug Pancasila yang sudah roboh oleh gerakan-gerakan kolonial berdasi.
Siapa kolonial berdasi, mereka sang penjual-penjual kapitalis, mereka pemikir pemimpin yang tak amanah, mereka Botoh partai, mereka penguasa bankir-bankir, mereka penguasa kekayaan kita) kita sudah tidak punya apa-apa lagi.
Politik kekuasaan yang mereka hadapi adalah (politik independent tapi beruntung dan merugikan kita). Pemerintah hari ini bukan bekerja untuk kita, pemerintah hari ini bekerja menjadi budak-budak para konglomerat, mereka dapat bayaran untuk perut sendiri, sementara rakyat menangis dan mentaati kebijakan untuk rakyat mereka tidak ada.
Rakyat terus belajar-ters bergerak, sudah paham dan tahu apa yang terjadi para sandiwara dan skenario yang ditunggangi mana yang benar-memikirkan rakyat. Pemilu bagian dari salahsatu pintu gerbang menata pemerintah yang dikehendaki rakyat, bukan kehendak para pemegang uang, hanya satu kata rakyatlah yang berdaulat. Mau apalagi mereka, terus kita bagaimana menjaga bangsa ini.
Rakyat tidak butuh apa-apa hanya butuh waras, selamat aman dan nyaman untuk menikmati kehidupan. Biar kita tenang dan damai hidup di negeri sendiri. Tanpa menjadi budak di negeri para perusak negara dan rakyat kita. NKRI dan pancasila tidak rela.
Kenapa negeri ini banyak orang miskin,?????
Kenapa bangsa kita selalu dirundung konflik antar bangsa, antar suku antar kelompok. Kita selalu setiap hari dibenturkan dan di adu domba oleh sistem yang membuat kita selalu perang dan perang.
Alangkah baiknya marilah kita duduk bersama, bincang bersama rumuskan bersama, jangan lagi kita perang dan konflik antar saudara-saudara kita. Hentikan semua yang sudah berlalu demi perjalanan kita dan anak cucu kita kedepan.

Mari jaga persatuan dan kesatuan ” kebhinekaan tunggal IKA dalam meneguhkan dan meneruskan cita-cita kemerdekaan bangsa kita yang belum tercapai. Maka jalan satu-satunya, adalah mari untuk bisa berjalan bersama mencari bersama, bersatu dan dalam keutuhan PANCASILA dan NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pembaca budiman demi kemajuan bersama silahkan komentar.